AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ( AMIK )
TRI DHARMA PALU
MAKALAH
HUBUNGAN BAIK DAN TEKNIK MENJUAL
Nama : Riskiana
NIM :
20162008
Jurusan :
Manajemen Informatika
Email : riskiana.kikhy@gmail.com
Blogg :
riskiana20162008.blogspot.co.id
PEMBIMBING:
ACO LELE, S. KOM.,M.M
PROGRAM
DIPLOMA III (D-III)
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN
TEKNIK INFORMATIKA
AMIK
TRI DHARMA PALU
2019
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh Bapak Aco Lele,
S.Kom., M.M
selaku dosen pembimbing mata kuliah Technopreneurship.
Dalam
penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan dari teman- teman, sehingga kendala-kendala yang di
hadapi dapat teratasi.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Hubungan
Baik dan Teknik Menjual, yang disajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Makalah ini di susun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari berbagai sumber akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Palu, 17 Januari 2019
Riskiana
|
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. .... 1
1.1.... Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 ... Rumusan
Masalah ....................................................................................... 1
1.3 ... Tujuan
......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... .... 2
2.1 Peranan Hubungan Baik
dan Hubungan Timbal Balik 2
2.2 Kesan, Citra dan
Keinginan Umum Individu 3
2.3.... Teknik Menjual............................................................................................ 4
2.4.... Tipe Pembeli................................................................................................ 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................ .... 11
3.1
Kesimpulan ................................................................................................. 11
3.2
Saran ........................................................................................................... 11
Daftar
Pustaka ...................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kegiatan menjual merupakan
kegiatan dasar wirausaha. Seperti telah disebutkan bahwa wirausaha seseorang
yang mengorganisir faktor-faktor produksi untuk bertujuan produksi, maka
produksi yang dihasilkan harus dapat dijual. Jika wirauasaha ini tidak berhasil
menjual produknya, maka kegiatan usahanya akan mengalami kegagalan. Sejak
awalnya, seorang wirausaha yang akan membuka usaha, ia harus mendesain
ide-idenya, kemudian menjual ide tersebut atau mungkin mendiskusikan dengan
teman-temannya agar dapat membuat keputusan yang tepat. Keputusan yang dibuat
dapat dijadika landasan kokoh pelaksanaan dengan keyakinan akan berhasil, tanpa
ragu-ragu. Menjual ialah masalah perorangan yang sifatnya kreatif. Pekerjaan
menjual merupakan keahlian yang tidak mungkin diganti dengan mesin. Dalam
menjual perlu adanya teknik menjual yang harus dikuasai oleh seorang seorang
penjual yang baik.
Pada zaman modern seperti
sekarang ini seorang penjual yang pandai masih sangat dibutuhkan. Lebih-lebih
di negara yang sedang berkembang pekerjaan penjual mendapat kedudukan istimewa.
Di negara yang telah maju, peranan penjualsangat dominan sekali karena mereka
dibutuhkan untuk menjual kelebihan produksi dan menjaga tetap berputarnya
roda industri. Dengan demikian maka penjual bukan hanya sekedar tugas
sampingan saja, tetapi penjualadalah suatu pekerjaan yang menghasilkan dan
sebagai karir dalam hidup yang paling menantang. Dengan teknik-teknik penjualan
yang ada kita bias melakukan penjualan dengan baik.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Peranan Hubungan Baik Hubungan Timbal Balik !
2.
Bagaimana
Teknik Penjual !
1.3.
Tujuan
1.
Untuk
Mengetahui Peranan Hubungan Baik Hubungan Timbal Balik.
2.
Untuk
Mengetahui Teknik Penjual.
BAB II
MATERI PEMBAHASAN
2.1.
Peranan Hubungan Baik dan
Hubungan Timbal Balik
Dalam banyak hal faktor pergaulan
menentukan keberhasilan seseorang. Hal ini disebabkan karena manusia adalah
makhluk sosial yang saling membutuhkan. Seorang kepala membutuhan anak buah dan
sebaliknya anak buah membutuhkan seorang pemimpin. Tentu saja baik “boss” atau
anak buah masing-2 mengharapkan perlakuan yg terbaik.
2.1.1.
Pergaulan
Baik Teman Lama
Jika seorang dpt bergaul dg baik,
maka ia akan mempunyai banyak sahabat baik pula. Sahabat baik adalah modal yg
baik. Kelak jika seorang dlm keadaan sulit perekonomiannya, maka baru merasakan
betapa penting punya sahabat yg baik.
Usahakanlah
membuat teman baik sebanyak-2nya disaat ini & masa mendatang. Usahakan agar
anda selalu dapat memberikan kesan yg baik kepada setiap teman karena hal itu berarti
anda menanam modal yg akan berbuah kelak disaat anda dlm keadaan kritis.
2.1.2.
Pergaulan
Baik Teman Penting
Makin tinggi tingkat pergaulan
seseorang, maka makin besar pula kesempatan yang dimilikinya, untuk bersahabat
baik dengan kalangan “atas”. Seseorang mahasiswa mempunyai kesempatan lebih
besar untuk menggalang persahabatan dengan calon “orang penting” dibandingkan
dengan siswa SMA.
Persahabatan
justru hrs digalangs ebanyak dan seluas mngkin, karena 100 teman tidaklah
cukup, tetapi 1 musuh lebih dari cukup. “membuat sahabat” jg hrs selektif krn
bersahabat dg orang yg “bukan sahabat” hanya akan membuat susah.
2.1.3.
Pergaulan
Baik Keberanian menemui Orang Penting
Keberanian mendatangi atau
menemui “orang penting”. Tidak semua orang berani mendatangi atau menemui ornag
penting mungkin karena merasa rendah diri, takut, enggan, tahu sebab lain. Bagi
mereka yang berjiwa enterpreneur justru akan selalu mengejar “orang penting”
karena dari beliaulah akan banyak peluang ataupun masalah bisnis terselesaikan.
Keberanian
mengutarakan keinginan, permintaan atau ajakan terkait bisnis.
Orang
yang birjiwa bisnis sedikit basa basi untuk memperlicin ke arah masalah yang
akan dikemukakan dan jika suasananya oke, maka dengan taktis aaan langsung
mengemukakan hal bisnis yang dikehendakinya.
2.1.4.
Hubungan
Baik Perorangan
Faktor pergaulan banyak
menentukan keberhasilan seseorang, sehingga usahakan bergaul luas dan baik.
Hidup
adalah saling tolong menolong, sehingga usahakan banyak menolong ornag jika
ingin suatu saat ditolong orang. Banyak membuat teman saat ini akan banyak
teman juga dimasa mendatang.Makin tinggi sekolah anda saat ini, makin besar
kemungkinan satu atau beberapa teman menduduki posisi penting kelak.
Seseorang
berjiwa bisnis adalah orang yang berani mendatangi / menemui “orang penting”
dan berani mengutarakan keinginan, permintaan atau ajakan terkait bisnis.
2.1.5.
Hubungan
Perusahaan
Tiap perusahaan akan selalu
berhubungan keluar dengan atasan , rekan setingkat ataupun bawahannya.
Pengertian atasan bagi perusahaan adalah perusahaan atau pimpinan pusat
perusahaan lain pusat pemasok abarang ataupun dana, pejabat atau instansi
pengendali perusahaannya. Pengertian bawahan bagi perusahaan adalah pelanggan,
anak perusahaan, perwakilan dan yang setingkat. Kemajuan usaha banyak ditentukan
seberapa jauh hubungan yang baik dengan mereka.
2.1.6.
Hubungan
Atasan dan Bawahan
Hubungan
baik diperlukan bagi setiap wiraswastawan di segala tingkat. Para eksekutif
baik di lingkungan swasta ataupun pemerintahan perlu memiliki hubungan baik
dengan atasan (superior), rekan sejawat (setingkat) dari lain perusahaan atau
instansi dna juga dengan bawahan
2.1.7.
Sikap
Mental Ideal Atasan yg Ideal
Disiplin,
jujur, tanggung jawab, tanggap dan cekatan, kerja keras, penuh inisiatif,
kreatif, peduli pada bawahan, berjiwa wira, bekerja lebih.
Sikap
Mental Bawahan yg Ideal
Disiplin,
jujur, tanggung jawab, tanggap dan cekatan, kerja keras, rajin dan tekun,
patuh. loyal, bekerja lebih.
2.2.
KESAN, CITRA & KEINGINAN UMUM
INDIVIDU
Sebagian orang sering bertanya
tentang faktor apa yang sebenarnya berperanan dan menntukan keterkaitan
seseorang, sehingga hubungan baik dapat terjalin. Jawabannya dapat
bermacam-macam dan uraian berikut mungkin akan membantu untuk memahami hal
tersebut.
Jika
seseorang pernah membeli suatu barang disatu toko, maka ada tendensi dia akan
kembali lagi ke toko tersebut, kecuali jika dia kecewa atas pembeliannya yang
terdahulu.
Jika
seseorang mengatakan kata “asin” atau “masam”, maka org lain yg mendengarkan
kata itu akan merasakan seolah-olah dimulutnya ada makanan yg berasa asin atau
masam.
Manusia
ditakdirkan sbg makhluk yg mempunyai otak dan perasaan yg tinggi, berarti
manusia itu mempunyai akan dan daya ingat yg tinggi pula.
2.2.1.
Keinginan
Umum
Jika seseorang ingin sukses dalam
hidupnya, termasuk dalam keluarga dan bisnis, maka salah satu kunci
keberhasilan adalah seni bergaulnya. Bagi seorang penjual/ pemasar produk jasa
hal ini sangat penting. Demikian bagi para pengusaha yg ingin sukses dalam
pergaulan ke atas dan ke bawah, kiranya perlu memperhatikan dan memahami hal
apa saja yg dapat menyenangkan orang lain, terutama orang penting.
2.2.2.
Keinginan
Umum Individu
1)
Ingin
dan suka dihargai dan dianggap “orang penting”
2)
Senang
jika dipuji atau dibesarkan hatinya.
3)
Senang
terhadap keindahan dan kemesraan
4)
Senang
jika diberi simpati
5)
Senang
jika diungkapkan secara positif apa yang disenangi dan disayanginya.
6)
Jadi
kelima sifat itu dapat dihayati, diamalkan dan dimanfaatkan scr baik dan arif,
maka pastilah ia akan sukses dalam pergaulan, dlm bisnis dan dalam
kehidupannya.
2.3.
TEKNIK MENJUAL
Teknik
atau seni menjual (salesmanship) sesungguhnya sulit untuk digambarkan dengan
kata-kata karena kesan psikologis yang berperan dalam seni menjual merupakan
hasil gabungan dari berbagai faktor, antara lain sikap yang menarik, penampakan
atau “tampang” seseorang, suara, dan cara berbicara, cara mengemukakan
pendapat, memberi perhatian pada orang lain, cara menanggapi dan menjawab
pertanyaan, suasana sekeliling dan sebagainya. Kesan pertama yg baik
sesungguhnya sudah merupakan setengah sukses.
2.3.1.
Arti
dan Etika Menjual
Prinsip menjual adalah
mengushakan agar tujuan dapat dicapai melalui kesepakatan tanpa menimbulkan
yang jelek atau perselisihan. Pelanggan sering juga dianggap seperti “raja”.
Etika
menjual yang paling penting adalah sikap mental jujur dan bertanggungjawab. Dua
hal ini digabungan bersama dengan fator-fator teknik menjual akan merupakan
reputasi (nama baik) bagi setiap penjual (saleman). Ada benarnya orang
mengataan “ harta yang terindah bagimu adalah nama baik / reputasimu”.
Pekerjaan menjual adalah mulia dapat memberikan kesan dan citra yang baik
adalah suatu modal yang uat untuk meraih sukses.
2.3.2.
Penjual
Berbagai perusahaan membutuhkan
tenaga ini, hususnya para penjual (salesman) dan sangat dihargai bagi mereka
yang terampil dan berpengalaman.
Bukankah
peranan penjual itu penting dan profesi ini memberi peluang hidup yg menarik ?
Hal ini mungkin disebabkan karena adanya “paham menak” atau pandangan
seolah-olah kedudukan sebagai pamong pemerintaha dalah satu-satunya kedudulan
yg terhormat, sedang pengusaha swasta apalagi penjual adalah “warga nomor dua”.
2.3.3.
Sikap
Mental Penjual Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri yang tinggi akan
mendorong kaberanian yang tinggi, terutama dalam menghadapi calon pembeli dan
mengambil resio. Langkah yang beresiko tinggi adalah judi. Resio aan semain
tinggi jika lanagkah yang akan ditrmpuh tidak mellaui pertimbangan yang matang.
2.3.4.
Gigih
dan Ulet
Seorang penjual harus memiliki
kegiatan dan keuletan untuk mencapai tujuan yang diinginkkan. Istilah “tidak
mungkin” harus dijauhkan dan dihilangan dari pikiran. Tiap usaha adalah “aksi”
sehingga wajar jika mendapat “ reaksi”. Sukses hanya diperoleh jika tiap
tantangan yang ada dapat diselesaikan secara tepat dan baik.
2.3.5.
Kepribadian
Menarik
Seseorang akan memiliki
kepribadin yang menarik jika dia memiliki gairah, kepercayaan diri, wajar ,
tanggap, rasa humor, berusaha berbuat bai dan tingkah laku menyenangkan.
2.3.6.
Kesediaan
Memberi Pelayanan Terbaik
Tiap penjual yang ingin sukses
selain harus rela bekerja keras juga harus bersedia dan berusaha memberikan
pelayanan yang terbaik.
2.3.7.
Keyakinan
dan Kebanggaan
Tiap penjual yain dan bangga
terhadap barang dan jasa yang ditawarkan kepada orang lain. Keraguan terhadap
apa yang dijual, akan juga menimbulkan keraguan kepada calon pembeli. Keraguan berarti
setengah kegagalan
2.4. TIPE
PEMBELI
Berhubung
salah satu kemampuan standar sebagai tenaga penjual adalah mampu mengenal
kondisi fisik dan psikologi pembeli, maka tenaga penjual wajib mengerti
klasifikasi perilaku pembeli dan mengerti cara memperlakukannya. Perilaku
pembeli bergantung pada golongan dan tipe pembeli. Menurut Slikboer (1984), pembeli dibedakan menjadi 4 golongan. Keempat
golongan itu adalah individualistis, penyaran, egosentris dan social. Adapun 9
tipe pembeli d uraikan sebagai berikut:
1)
Pembeli
sopan dan hormat
2)
Pembeli
baik budi
3)
Pembeli
“cepat dan praktis”
4)
Pembeli
“bimbang dan lamban”
5)
Pembeli
mudah “naik pitam”
6)
Pembeli
“terlalu cepat”
7)
Pembeli
pasar apatis
8)
Pembeli
intelektual
9)
Pembeli
“aneh”
2.4.1.
Motif
Membeli
Gambaran umum dasar atau motif pembeli.,
yaitu dasar emosional dan dasar rational. Motif ini pada dasarnya adalah untuk
memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan atau pun pemuasan
keinginan itu meliputi unsur :
1) Kesenangan
2) Ketenangan
3) Ketenaran
4) Keagungan
5) Kebebasan
6) Rasa cinta
7) Dorongan seksual
8) Mempertahankan status
9) Rasa percaya diri
10) Hemat waktu
11) Hemat baiya
12) Keuntungan finansial, dan
13) Kasihan/menolong
2.4.2.
Beberapa
Kesalahan Penjual
Beberapa penjual didaerah yang
ramai dikunjungi turis sering mencoba “ main gila” dengan menawarkan harga yang
tinggi atau menipu mutu jika diketahuinya bahwa calon pembeli bukan orang
daerah setempat. Sekali atau dua kali dia mungkin memperoleh keuntungan
lumayan, namun pada akhirnya pembeli yang merupakan juga media adpertensi itu
akan mengetahui jika mereka dipercundangi.
Beberapa
kesalahan penjual :
1)
Kepribadian
yang kurang menarik .bagaimana pun pembeli minta pelayanan yang sebaik-baiknya
termasuk kepribadian dari penjual.
2)
Tidak
mau belajar atau bekerja keras, sehingga kurang kreatif. Bagi mereka yang tidak
mau belajar memikat pelanggan , jelas suatu saat akan tertinggal dan kalah
bersaing dengan mereka yang kreatif.
3)
Terlalu
cepat menyerah jika dikritik calon pembeli. Harusnya penjual itu penuh akal dan
tidak kehabisan cara untuk merendam “ kritik” secara halus dan lihai, sehingga
pada akhirnya pembeli “ senang dan puas”.
4)
dan
lain-lain..